TUGAS JEMAAT KRISTUS (3)

Tugas ketiga, pemeliharaan dan pengawasan.

Ini adalah tugas jemaat kepada para anggotanya. Tugas yang berat. Sering dalam gereja pemeliharaan dan pengawasan kepada para anggota jemaat kurang memadai. Barangkali pendeta senang apabila banyak orang datang ke kebaktiannya, sedangkan bagaimana keadaan rohani orang-orang itu kurang mendapat perhatian. Ada pula pendeta yang sibuk menjaga agar tidak ada seorang pun anggota gerejanya yang sesat terhilang ke kandang orang lain. Ini semua baik, tetapi jangan hanya itu saja! Pemeliharaan dan pengawasan kepada para anggota lebih dari pada ini.

Apakah maksudnya pemeliharaan?

Maksudnya ialah pemeliharaan bagi para orang kudus di dalam jemaat Kristus. Pemeliharaan ini mencakup beberapa faktor.

Pertama, persekutuan adalah satu unsur penting dalam pemeliharaan (Kis.Ras.4:23; 2:42; Ibrani 10:24,25). Persekutuan ini bukan melulu dalam kebaktian di gereja, tetapi juga dalam kunjungan, dalam doa, dalam saling menasihati dan saling melayani.

Tetapi saya ingin menambahkan sesuatu mengenai persekutuan ini. Persekutuan (atau biasa disebut: kebaktian) jangan sampai mengambil seluruh waktu orang Kristen! Memang persekutuan penting sekali, tetapi tidak usah setiap hari atau setiap malam ada persekutuan atau kebaktian. Kalau orang-orang Kristen setiap waktu “dipaksa” ikut persekutuan saja, kapan ia dapat bersekutu dengan keluarganya? Nanti tanggung jawab dalam keluarga masing-masing akan terabaikan dan rumah tangga bisa berantakan. Kalau selalu persekutuan saja, kapan akan keluar menginjil? Kekristenan tidak terdiri dari “kesibukan dalam persekutuan” belaka. Hendaknya ada keseimbangan dengan yang lain-lain.

Kedua, pengajaran Firman Allah juga penting dalam pemeliharaan (Kis.Ras.2:42; Efesus 4:12-16). Para anggota jemaat seharusnya sungguh memperhatikan acara Bible Study di gereja. Sedangkan jemaat yang tak mempunyai Bible Study bagi para anggotanya, harus mengadakannya.

Jemaat setempat mestinya juga berfungsi sebagai Sekolah Alkitab praktis yang membawa orang percaya baru kepada kedewasaan rohani. Tuhan Yesus tidak membuka sekolah Alkitab. Kedua belas rasulpun tidak membuka sekolah Alkitab. Tetapi Tuhan Yesus dan rasul-rasul sungguh mengajarkan Firman Allah kepada orang-orang percaya! Ini tidak berarti kita tidak boleh mendirikan sekolah Alkitab. Boleh-boleh saja! Hanya, hendaknya setiap jemaat Kristus menjadi tempat di mana Firman Allah sungguh diajarkan.

Ketiga, pelayanan upacara-upacara, yaitu baptisan dan perjamuan Tuhan, juga termasuk dalam tugas pemeliharaan jemaat.

Keempat, pelayanan sosial – yang menyangkut kebutuhan jasmani anggota jemaat setempat juga perlu diperhatikan. Tentunya yang dimaksudkan di sini adalah terhadap para anggota yang kurang mampu dan benar-benar membutuhkan pertolongan jasmani.

Dalam Kisah Para Rasul 6:1-6 ada contoh di mana kebutuhan sosial janda-janda di dalam jemaat itu sangat diperhatikan dan diurus dengan baik. Malah kedua belas rasul itu membentuk semacam panitia yang anggota-anggotanya dipilih dari jemaat itu sendiri untuk menolong para janda tersebut. Ayat-ayat lain yang menyebutkan hal ini ialah antara lain, I Timotius 5:3-6; Roma 12:13; Kis.Ras 11:27-30; dan sebagainya.

Rasul Paulus pun menganjurkan agar apabila sebuah jemaat di suatu tempat sedang menderita kekurangan, maka jemaat di tempat lain harus berusaha menolongnya (II Korintus 8:1-5). Mengapa Alkitabmenganjurkan demikian? Seperti kata Paulus, “supaya ada keseimbangan” di antara orang Kristen! Jangan sampai di dalam jemaat duduk dua orang bersama-sama, di mana yang satu datang ke kebaktian naik mobil dengan perut kenyang dan kantong penuh uang, sedangkan yang lain berjalan kaki dengan perut lapar dan kantong kosong, dan tidak diperhatikan sama sekali oleh yang berkelebihan itu!

Kasih Kristus di antara sesama orang Kristen seyogyanya jangan cuma di bibir saja, melainkan harus dinyatakan dalam perbuatan. Dan saya yakin, apabila dunia melihat bagaimana di antara sesama orang Kristen ada satu kasih yang nyata – yaitu saling menolong dan saling memperhatikan kebutuhan yang lain – akan ada lebih banyak orang yang mau bertobat kepada Tuhan Yesus dari pada sekarang ini di mana orang-orang Kristen dalam jemaat masing-masing kebanyakan hanya memikirkan kepentingannya sendiri!

Hanya, perlu dicacat bahwa pelayanan sosial ini harus dilaksanakan atau diberikan dengan hati-hati & bijaksana agar bantuan jasmani itu tidak disalahgunakan oleh sebagian orang. Harus dijaga betul, agar orang tidak lantas menggantungkan dirinya kepada bantuan gereja, melainkan supaya ia tetap berharap dan memandang kepada Tuhan Yesus.

Orang-orang Kristen Injili yang “terlalu injili” sering menutup mata terhadap kebutuhan jasmani orang lain. Mereka berpendapat bahwa yang terpenting adalah jiwa. Memang betul, tetapi mereka lupa bahwa kebutuhan jasmani juga diperlukan. Hanya sekali lagi, untuk melayani kebutuhan jasmani bagi orang lain ini jemaat perlu memakai banyak hikmat bijaksana. <>