ORGANISASI JEMAAT KRISTUS (6)

Pengajar. Lihat Efesus 4:11; Kis.Ras. 13:2; I Korintus 12:28,29.
Mengenai pengajar atau guru ini tidak banyak disebut. Yang jelas, ketua-ketua juga perlu tahu mengajar. Rupanya mengajar erat hubungannya dengan tugas seorang gembala. Paulus anggap dirinya seorang guru (II Timotius 1:11). Pelayanan mengajar ini sangat penting agar supaya orang yang baru percaya dalam Kristus dapat dikuatkan imannya.

Pembela/Diaken. Dalam Perjanjian Baru diaken ini jelas ada. Lihat I Timotius 3:8-13; Kis.Ras. 6:3; Roma 6:1.
Tugas pelayanan utama dari seorang diaken di dalam jemaat ialah di bidang pelayanan jasmani, sosial, dan keuangan. Tetapi juga pelayanan rohani, misalnya melakukan kunjungan.

Contoh yang terang dipaparkan dalam Kis.Ras. 6, di mana waktu itu timbul sungutan karena keperluan jasmani janda-janda mereka dilalaikan. Akibatnya beberapa orang diangkat menjadi pembela-pembela untuk mengurus masalah bantuan bagi janda-janda itu.

Mengenai syarat-syarat untuk seorang pembela hampir sama dengan syarat-syarat atau kualifikasi bagi seorang gembala. Rupanya seorang wanita dapat juga diangkat menjadi pembela (I Timotius 3:11).

Di samping pelayanan-pelayanan yang disebut di atas ini, bila kita menyelidiki daftar karunia-karunia rohani yang lain, barangkali masih ada pelayanan-pelayanan lainnya. Tetapi apa yang di bahas di atas adalah yang terpenting dan yang paling jelas.

Jadi rasul-rasul, nabi-nabi, dan penginjil-penginjil umumnya mempunyai bidang pekerjaan yang luas. Mereka dapat melayani suatu daerah untuk suatu waktu tertentu, tetapi berpindah-pindah. Paulus, Petrus dan Filipus berbuat demikian. Mereka ini dapat disebut pelayan jemaat umum, artinya tidak terbatas pelayanannya pada jemaat setempat saja.

Tetapi ketua-ketua (yang juga disebut penilik dan gembala) dan pembela-pembela (diaken) bertanggung jawab bagi pekerjaan Tuhan di dalam jemaat setempat. Perhatikan bahwa di dalam Alkitab selalu ada lebih dari satu gembala/ketua dan pembela/diaken di setiap jemaat setempat (Filipi 1:1; Yakobus 5:14).

Juga harus selalu diingat Perjanjian Baru menekankan bahwa “setiap orang percaya adalah seorang imam” (I Petrus 2:9). Sebagai imam ia harus mempersembahkan tubuhnya (Roma 12:1), kekayaannya (Ibrani 13:16), dan korban syukur (Ibrani 13:15).

Ini berarti pelayanan jemaat setempat adalah kewajiban setiap orang percaya. Untuk itu mereka masing-masing diberi karunia-karunia sesuai dengan kehendak Roh Suci kepada setiap orang berlainan. Sehingga semua orang percaya itu dapat saling melengkapi dalam melayani Kristus.

Gembala-gembala dan pembela-pembela bertugas mengarahkan pekerjaan jemaat setempat, tetapi tugas pelayanan tetap merupakan tugas semua orang percaya (Efesus 4:11-12).

Terlalu mengangkat, memuliakan, dan meninggikan gembala (pendeta) di atas yang lain mengundang bahaya, karena jemaat dapat lupa bahwa Kristus-lah Kepala jemaat dan setiap orang percaya adalah seorang imam. <>