LUKISAN JEMAAT KRISTUS (2-3)

Pokok Anggur Dan Ranting-rantingnya

Lihat Yohanes 15:1-17. Di sini Yesus adalah pokok anggur, dan jemaatNya adalah ranting-rantingnya. Pokok anggur itulah yang sebetulnya menghasilkan buah, sedangkan ranting-rantingnya hanya mengeluarkan buahnya. Tanpa pokok anggur, ranting anggur tidak dapat berbuah.

Arti terutama yang hendak dikemukakan dalam lukisan ini ialah hal berbuah.

Jemaat Kristus bertanggung jawab untuk mengeluarkan buah. Buah di sini bisa berarti orang-orang yang bertobat (Roma 1:13), atau karakter Kristen (Galatia 5:22-23), atau perbuatan baik (Efesus 2:10; Filipi 1:11).

Untuk dapat berbuah, jemaat terutama harus tinggal tetap di dalam Kristus, yaitu selalu berhubungan dengan pokoknya. Tetap menjaga persekutuan dengan Kristus. Ini terjadi apabila jemaat – atau orang-orang Kristen – selalu menaati kehendak Allah dalam hidupnya.

Jadi, Kristuslah – sebagai pokok – yang memungkinkan jemaatNya berbuah, asalkan jemaat tersebut– sebagai ranting – tetap berhubungan dengan pokok itu.


Batu Penjuru Dan Batu-batu Bangunan

Kristus adalah batu penjuru atau alas bangunan, dan jemaat adalah batu-batu bangunan yang di dirikan di atas alas itu (Matius 16:18, I Petrus 2:5-6, Efesus 2:21). Tidak ada dasar lain – kecuali Kristus, di atas mana jemaat dapat didirikan.

Jemaat dibangun untuk menjadi tempat kediaman Allah. Jadi jemaat adalah sebuah bangunan ---yang “terbuat” dari orang-orang percaya--- di dalam mana Allah senang untuk tinggal. Maka, arti terutama yang dikemukakan dalam lukisan ini ialah kehadiran Allah.

Perhatikan bahwa “bangunan” tempat Allah berdiam ini bukan dibuat dari batu-batu bata yang mati, melainkan terbuat dari batu-batu yang hidup, yaitu semua orang percaya. Rumah Allah di sini bukan gedung-gedung gereja dari tembok atau kayu. Rumah Allah adalah orang-orang Kristen itu sendiri! <>